20130219 | 16.03 | 0 Comments

APA ITU FITOSTEROL

Fitosterol

Fitosterol adalah merupakan steroida  yang terdapat di dalam tanaman dan memiliki susunan struktur yang sama dengan kolesterol, namun fitosterol mengandung gugus etil pada rantai cabangnya. Pada tanaman terdapat lebih dari 40 senyawa sterol yang didominasi oleh tiga bentuk utama dari fitosterol, yaitu beta-sitosterol, campesterol, dan stigmasterol. Fitosterol steroida (sterol) yang terdapat di dalam tanaman dan mempunyai struktur yang mirip dengan kolesterol tetapi, fitosterol mengandung gugus etil (-CH2-CH3) pada rantai cabang (Silalahi, 2006). Rata-rata kebutuhan fitosterol per hari untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat adalah 150-400 mg fitosterol dengan rata-rata kadar fitosterol di dalam darah berkisar 0,3-1,7 mg/dl (Amelia, 2002). Jumlah tersebut diduga secara efektif dapat menurunkan penyerapan kolesterol yang berasal dari makanan. Beberapa ahli gizi menyarankan konsumsi fitosterol sebanyak minimal 1 gram per hari (Anonim, 2007).

Fungsi fitosterol

  • Menurunkan kadar kolesterol di dalam darah dan mencegah penyakit jantung, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
  • Meningkatkan ekskresi kolesterol, sehingga dapat menurunkan penyerapan kolesterol total. Fitosterol juga dapat memperbaiki regulasi kolesterol darah pada tingkat normal. Mekanisme perlindungan jantung oleh fitosterol telah dimulai dari usus (Anonim, 2007).

Fitosterol dalam makanan

Secara klinis, penggunaan makanan yang telah difortifikasi fitosterol tersebut telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia. Mengkonsumsi 2-3 gram sehari yang diperoleh dari makanan yang telah difortifikasi tersebut dalam melalui makanan sehari-hari, fitosterol dan fitostanol mampu mengurangi risiko penyakit jantung koroner sampai 25% (Silallahi, 2006). Selain pada makanan, aplikasi fitokimia juga diterapkan pada pembuatan jamu dan salad. Bahkan, saat ini telah dikembangkan suplemen fitosterol yang dapat langsung dikonsumsi.

SUMBER: http://pangansehati.wordpress.com

Fitosterol, Si Penghadang Kolesterol Jahat

Oppenheimer bilang, "Anda setua pembuluh darah Anda." Jadi, tak peduli berapa banyak lilin dalam kue ulang tahun Anda, jika pembuluh darah Anda renta akibat kolesterol, badan jadi rentan. Maka berkenalanlah dengan fitosterol.

Fitosterol adalah kolesterol rantai pendek yang berfungsi sebagai penghadang kolesterol jahat. Ia biasa disebut dengan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik. Sama dengan kolesterol jahat (kolesterol LDL), ia juga merupakan turunan dari 'keluarga' lemak.

Mengapa ia disebut kolesterol baik? Ini karena ia punya fungsi mengikis dan membuang kolesterol jahat yang menyumbat pembuluh darah, dan menggiringnya kembali ke hati untuk diproses dan dilenyapkan. Ia juga berfungsi sebagai penghadang di pembuluh darah yang mencegah kolesterol jahat mengendap, serta melindunginya dari aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).

Pembentukan plak di dinding pembuluh darah - yang mengakibatkan penyempitan - ini dipengaruhi beragam faktor internal dan eksternal, seperti glico-lipo toxicity (kebanyakan gula dan lemak),physical lazzyness (malas bergerak, terlalu banyak duduk dan malas olahraga), hingga radikal bebas (rokok, polusi udara, sinar x-ray, radiasi telepon seluler, pengawet makanan, dan sebagainya).

Dampaknya tidak main-main, mulai dari gangguan ereksi hingga stroke dan serangan jantung. Data dari World Health Organization (WHO) menyebutkan persentase jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung adalah 30 persen. WHO juga memprediksi bahwa pada 2020, di negara berkembang, jumlah ini akan melonjak hingga 137 persen.

Menanggapi data ini, ahli penyakit jantung, dr. Djoko Maryono, DSPD, DSJP, FIHA, FASE, dalam acara peluncuran produk suplemen Hemaviton Cardio, 18 Juli lalu, menyatakan pentingnya konsumsi fitosterol, baik secara alami maupun melalui suplementasi. "Ini termasuk dalam trisula pengobatan, yang terdiri dari diet, olahraga, dan suplementasi."
Namun secara alami, fitosterol dapat ditemukan di berbagai makanan, seperti kacang tanah, makanan laut, avokad, hingga santan. Ya, ini memang mendobrak mitos-mitos lama tentang santan dan makanan laut. Ternyata, santan mengandung kolesterol baik, bukan jahat.(Sumber: readersdigest.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright cookies sehat | cemilan sehat © 2010 - All right reserved - Using Blueceria Blogspot Theme
Best viewed with Mozilla, IE, Google Chrome and Opera.